NABI S.A.W LARANG CERITAKAN MIMPI KEPADA ORANG LAIN!!!

Maria Firdz
3
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم 
(Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang)

Selasa lepas ada tengok rancangan Tafsir Mimpi yang diacarakan oleh Nabil dan Panelnya Ustaz Badli Shah.. Ustaz Badli Shah memang best la, sebab kupasannya menarik.. Yang tertarik nak kongsi ialah pesanan Ustaz Badli Shah, iaitu kongsikan mimpi.. Pesanan beliau, jangan kongsi mimpi dengan orang lain melainkan orang yang mahir bab mimpi... 

Kenapa beliau pesan begitu??? Sebab ada dalil dan hikmahnya... Meh baca.. 

NABI S.A.W LARANG CERITAKAN MIMPI KEPADA ORANG LAIN!!!
NABI S.A.W LARANG CERITAKAN MIMPI KEPADA ORANG LAIN!!!


Apa Maksud Mimpi


Mimpi adalah sesuatu yang terlihat atau di alami manusia pada waktu tidur. Mimpi yang di alami seseorang kadang-kadang betul dan kebanyakannya tak betul. Mimpi bukannya hanya di alami manusia awam, akan tetapi para Nabi pun mengalami mimpi. Mimpi yang di alami seseorang ada yang sifatnya menyenangkan adakalanya menakutkan dan menyedihkan.  Misalnya mimpi berjumpa orang yang kita sayangi, mimpi berjumpa makhluk yang kita takuti dan sebagainya. Mimpi orang awam kebanyakan kerana campur tangan syaitan.Sed angkan mimpi para Nabi dan Rasul adalah merupakan mimpi petunjuk, pertanda atau wahyu dari Allah SWT.

Sebagaimana di jelaskan dalam Al-Qur’an, yang ertinya, “(iaitu) ketika Allah menampakkan mereka kepadamu di dalam mimpimu (berjumlah) sedikit. Dan sekiranya Allah memperlihatkan mereka kepada kamu (berjumlah) banyak tentu saja kamu menjadi takut dan tentu  kamu akan berbantah-bantahan dalam urusan itu, akan tetapi Allah telah menyelamatkan kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.” (QS Al-Anfal : 43) 

Dalam ajaran agama Islam mimpi yang di alami diwaktu tidur, tidak dibenarkan menceritakannya kepada orang lain. Apakah mimpi yang benar atau mimpi yang tidak benar. Ini penjelasaan dua mimpi tersebut,

1. Mimpi Yang Baik Atau Benar.

Ketika seseorang mengalami mimpi yang benar, hendaklah ia memuji Allah dan memohon kepadanya agar merealisasikannya dan jangan menceritakan kepada orang lain kecuali kepada orang yang di cintainya dan mencintainya. Oleh sebab itu ketika, Nabi yusuf bermimpi melihat matahari, bulan, dan sebelas bintang bersujud kepadanya, ia menceritakannya kepada bapanya. Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia." (QS Yusuf : 5)

Dari Abu Qatadah r.a, mengatakan bahawa Rasulullah SAW bersabda, “Mimpi yang benar berasal dari Allah, sedangkan mimpi yang merupakan bunga tidur berasal dari syaitan. Jika diantara kamu bermimpi sesuatu yang disukainya, hendaklah ia tidak menceritakannya kecuali kepada orang yang dicintainya. Tetapi jika ia bermimpi sesuati yang di bencinya, maka hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah dari keburukannya dan dari keburukan syaitan, dan supaya meludah tiga kali serta tidak menceritakannya kepada siapa pun. Sesungguhnya mimpi tersebut tidak akan membahayakan.” (HR Muttafaq ‘alaih)

Berdasarkan firman Allah SWT. dan hadis Rasulullah tersebut, ketika seseorang mengalami mimpi yang benar, hendaknya ia memuji Allah dan memohon kepadanya agar merealisasikannya dan jangan menceritakannya kepada orang lain kecuali kepada orang yang ia cintai dan mencintainya. Menceritakan mimpi yang benar terhadap orang yang dicintai tujuannya supaya ia berbahagia dengan kebahagian tersebutu dan mendoakan agar mendapat kebaikan tersebut. 

Kita dilarang untuk menceritakan mimpi benar kepada orang yang tidak kita cintai atau menyukai kita. Supaya ia tidak mengganggu arah mimpi tersebut dengan pentakwilan yang berdasarkan hawa nafsu, atau berusaha menghilangkan nikmat Allah SWT kerana dengki kepadanya.

2. Mimpi Yang Tidak Benar.

Mimpi yang tidak benar atau buruk berasal dari syaitan. jika seseorang mengalami mimpi buruk dilarang juga menceritakannya kepada orang lain. Sebagaimana yang telah diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi s.a.w beliau bersabda, “Jika salah seorang daripada kamu melihat mimpi buruk maka hendaklah ia bangkit melaksanakan solat dan jangan ia ceritakan kepada orang lain,” (HR Bukhari dan Muslim)

Diriwayatkan dari Abu Usamah, ia berkata, “Aku pernah melihat sebuah mimpi yang membuat aku sakit hingga aku  mendengar Qatadah berkata, ‘Aku pernah melihat sebuah mimpi yang membuat aku sakit hingga aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,  "Mimpi baik berasal dari Allah. Jika salah seorang daripada kamu melihat apa yang kamu sukai maka janganlah ia ceritakan mimpi tersebut kecuali  kepada orang yang menyukainya saja dan jika ia melihat mimpi yang tidak ia sukai maka hendaklah ia meminta perlindungan kepada Allah dari kejahatan mimpi tersebut dan dari kejahatan syaitan, kemudian meludah lah tiga kali dan jangan ia ceritakan kepada siapapun, sebab mimpi itu tidak akan mendatangkan kemudharatan,” (HR Bukhori dan Muslim).

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a,  “Bahawasanya Rasulullah SAW didatangi seorang Arab Badwi dan berkata, ‘Aku bermimpi bahawa kepalaku dipenggal lalu akui mengikuti kepalaku yang menggelinding.’ Kemudian Nabi saw. mencela Arab Badwi tersebut dan bersabda, ‘Jangan engkau ceritakan kisah syaitan yang mempermainkanmu ketika engkau tidur,” (HR Muslim). 

Berdasarkan hadits Rasulullah SAW di atas, ketika seseorang mengalami mimpi buruk, maka tidak dibolehkan juga menceritakannya kepada orang lain. Sebab ditakutkan orang lain akan mentakwilkan dengan caranya masing-masing sehingga menimbulkan kegelisahan dan rasa takut bagi orang yang mimpi buruk tersebut.

Akan tetapi Rasulullah menganjurkan bagi yang melihat mimpi yang buruk atau tidak ia sukai, hendaklah ia melaksanakan apa yang tercantum dalam sunnah untuk mengusir was-was dan menolak tipu daya syaitan. Iaitu: melaksanakan solat, memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan mimpi dan kejahatan syaitan, meludah ke sebelah kiri sebanyak tiga kali dan mengubah posisi tidur dari posisi semula.
Sumber: http://www.bacaanmadani.com/

Kesimpulannya: 

Adab mendapat mimpi baik:
  • Jangan ceritakan mimpi kepada orang lain kecuali orang yang dicintai dan menyintai.
  • Bangun solat hajat
  • Doa moga direalisasikan apa yang dimimpikan tu.

Adab mendapat mimpi buruk:
  • Jangan ceritakan mimpi kepada orang lain kecuali orang yang dicintai dan menyintai.
  • Bangun dan ludah sebelah iri sebanyak 3 kali
  • Bangun solat
  • Doa mohon perlindungan
  • Ubah posisi tidur.


Jadi, bila dapat mimpi jangan terus nak kongsikan di Facebook… sebaliknya laksanakan adab-adab yang dianjurkan Nabi s.a.w dan kalau nak kongsikan pun kepada orang yang kita percayai sahaja…

Catat Ulasan

3Ulasan

Terima kasih, lain kali komen lagi ea... ^_^
P/s: KOMEN YANG MENGANDUNGI LINK/URL AKTIF TIDAK AKAN DIAPPROVE. TQ

Catat Ulasan

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Accept !