Sumber: google images |
Sebuah kapal karam diterjang badai hebat. Hanya dua lelaki yang dapat menyelamatkan diri dan berenang ke pulau kecil yang gersang. Dua orang yang selamat itu tak tahu apa yang harus dilakukan kecuali berdoa. Untuk mengetahui doa siapakah yang paling dikabulkan, mereka sepakat pergi ke daerah berasingan dan mereka tinggal berjauhan.
Doa pertama, mereka memohon diturunkan makanan. Esok harinya, lelaki pertama melihat sebuah pohon penuh buah-buahan tumbuh di sisi tempat tinggalnya. Sedangkan di daerah tempat tinggal lelaki yang lainnya tetap kosong.
Seminggu kemudian. Lelaki pertama merasa kesepian dan memutuskan berdoa agar diberikan isteri, keesokan harinya, ada kapal karam dan satu-satunya penumpang yang selamat adalah seorang wanita yang terdampar di sisi pulau tepat lelaki pertama tinggal. Sedangkan di sisi tempat tinggal lelaki ke dua tetap saja tidak ada apa-apa.
Segera saja, lelaki pertama ini berdoa memohon rumah, pakaian dan makanan. Keesokan harinya, seperti keajaiban, semua yang diminta hadir untuknya. Sedangkan lelaki yang kedua tetap saja tidak mendapatkan apa-apa.
Akhirnya, lelaki pertama ini berdoa meminta kapal agar ia dan isterinya dapat meninggalkan pulau itu.
Pagi siang hari mereka menemui kapal tertambat di sisi pantainya. Segera saja lelaki pertama dan isterinya naik ke atas kapal dan siap-siap berlayar meninggalkan pulau itu. Ia pun memutuskan meninggalkan lelaki kedua yang tinggal di sisi lain pulau. Menurutnya lelaki kedua itu tidak pantas menerima keajaiban tersebut kerana doa-doanya tak pernah terkabulkan.
Apabila kapal siap berangkat, lelaki pertama mendengar suara dari langit, "Hai. Mengapa engkau meninggalkan rakanmu yang ada di sisi lain pulau ini?"
"Berkatku hanyalah milikku sendiri, hanya kerana doakulah yang dikabulkan," jawab lelaki pertama.
"Doa temanku itu tak satupun dikabulkan. Maka ia tak pantas mendapatkan apa-apa,"
"Kau salah!" suara itu bertempik.
"Tahukah kau bahwa rakanmu itu hanya memiliki satu doa. Dan semua doanya terkabulkan. Bila tidak, maka kau takkan mendapatkan apa-apa."
Lelaki pertama bertanya, "Doa macam apa yang dia panjatkan sehingga aku harus berhutang atas semua ini padanya?"
"Dia berdoa agar semua doamu dikabulkan"
Moral :
Kesombongan macam apakah yang membuat kita merasa lebih baik dari yang lain? Banyak orang yang telah mengorbankan segalanya demi kebahagiaan kita. Tak selayaknya kita mengabaikan peranan orang lain, dan janganlah menilai sesuatu hanya dari "yang terlihat"
Apa yang kita miliki/ada kini mungkin juga berkat doa seorang sahabat yang doakan kita dari kejauhan... Jadi jangan rasa bangga dan sombong dengan apa yang kita miliki sekarang... Kerana mungkin doa dari orang lain juga...
Kita tak rugi apa2 pun kalau kita doakan org lain kan...
BalasPadamBetul tu kak..
Padamterharunya.. indahnya jika ada sahabat yg sudi mendoakan kebaikan kita..
BalasPadamInsha Allah.. Pasti ada yg doakan..
Padamya Allah tersentap baca N3 ni... bagusnyer perkongsian ni.. nilai sahabat sejati !
BalasPadamThanks KA...
Padamterharu.
BalasPadambetul tu..
Sentiasalah kita semua doa mendoakan utk kebaikan bersama.. mudah2an kehidupan bertambah berkat... aamiin..
BalasPadamUntungnya jika ada sahabat yg sntiasa mendoakan kesejahteraan rakan2 nya ;)
BalasPadamAlangkah bahagianya kalau ada sahabat yang begitu..Jangan takut untuk nerdoa kepada rakan-rakan kita, kerana Allah pasti memakbulkan doa-doa yang dilakukan dengan ikhlas tanpa pengetahun mereka yang didoakan..
BalasPadam