بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
(Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang)
Rasulullah berbicara tentang jalan:
1. Rasulullah melarang duduk-duduk di jalan.
إِيَّاكُمْ وَالْجُلُوسَ بِالطُّرُقَاتِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا لَنَا بُدٌّ مِنْ مَجَالِسِنَا نَتَحَدَّثُ فِيهَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَبَيْتُمْ إِلَّا الْمَجْلِسَ فَأَعْطُوا الطَّرِيقَ حَقَّهُ قَالُوا وَمَا حَقُّهُ قَالَ غَضُّ الْبَصَرِ وَكَفُّ الْأَذَى وَرَدُّ السَّلَامِ وَالْأَمْرُ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيُ عَنْ الْمُنْكَرِ
Maksdunya: “jauhilah (waspadalah) oleh kalian duduk-duduk di jalan” Para sahabat berkata: “Ya Rasulullah, kita tidak dapat meninggalkan duduk-duduk kita, sebab kita semua terbiasa bercakap-cakap disitu.” Rasulullah -Shallalahu ‘alaihi wa sallam- bersabda; “Jikalau kalian enggan, melainkan tetap ingin duduk-duduk disitu, maka berikanlah jalan itu haknya.” Mereka bertanya: “Apakah haknya jalan itu, ya Rasulullah?” Beliau bersabda: “Yaitu menundukkan pandangan, menghilangkan gangguan di jalan, menjawab salam, memerintahkan kebaikan dan melarang dari kemungkaran.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Pahala syurga bagi orang yang memudahkan jalan meski dengan menghilangkan duri darinya.
بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِى بِطَرِيقٍ وَجَدَ غُصْنَ شَوْكٍ عَلَى الطَّرِيقِ فَأَخَّرَهُ ، فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ ، فَغَفَرَ لَهُ
“Ketika ada seorang laki-laki sedang berjalan ia menemukan dahan pohon berduri di tengah jalan, lantas ia menyingkirkannya, maka Allah berterimakasih kepadanya dan mengampuninya (HR. Bukhari)
« لَقَدْ رَأَيْتُ رَجُلاً يَتَقَلَّبُ فِى الْجَنَّةِ فِى شَجَرَةٍ قَطَعَهَا مِنْ ظَهْرِ الطَّرِيقِ كَانَتْ تُؤْذِى النَّاسَ »
“Sungguh aku telah melihat laki-laki di Syurga mundar-mandir kerana sebuah pohon yang melintang di jalan yang mengganggu manusia.” (HR. Muslim).
JIKA DEMIKIAN MAKA BAGAIMANA DOSANYA ORANG YANG MENYULITKAN JALANNYA KAUM MUSLIMIN?
3. Tiada pahala jihad bagi orang yang memutus jalan.
Dari Sahl bin Mu’adz bin Anas Al-Juhani radhiyallahu’anhuma, dari bapaknya, beliau berkata:
نَزَلْنَا عَلَى حِصْنِ سِنَانٍ بِأَرْضِ الرُّومِ مَعَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الْمَلِكِ، فَضَيَّقَ النَّاسُ الْمَنَازِلَ، وَقَطَعُوا الطَّرِيقَ، فَقَالَ مُعَاذٌ: أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّا غَزَوْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَزْوَةَ كَذَا وَكَذَا، فَضَيَّقَ النَّاسُ الطَّرِيقَ، فَبَعَثَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُنَادِيًا فَنَادَى: مَنْ ضَيَّقَ مَنْزِلًا أَوْ قَطَعَ طَرِيقًا فَلَا جِهَادَ لَهُ
“Kami pernah menaklukan benteng Sinan di negeri Romawi bersama Abdullah bin Abdul Malik, maka manusia ketika itu menyempitkan rumah-rumah dan memutus jalan, maka Mu’adz berkata: Wahai manusia, sungguh kami pernah berperang bersama Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dalam peperangan ini dan itu, lalu manusia menyempitkan jalan, maka Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam mengutus seseorang untuk menyerukan: Barangsiapa yang menyempitkan sebuah rumah (diantaranya membuat tidak nyaman penghuninya) atau memutus sebuah jalan maka tidak ada jihad baginya.” (HR. Ahmad dan Abu Daud, dishahihkan al-Albani dalam Shahih sunan Abi Dawud).
4. Laknat Allah atas orang yang membuang kotorannya di JALAN
اتَّقُوا اللَّعَّانَيْنِ قَالُوا وَمَا اللَّعَّانَانِ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الَّذِي يَتَخَلَّى فِي طَرِيقِ النَّاسِ أَوْ فِي ظِلِّهِمْ
“Jauhilah dua orang yang terlaknat.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah kedua orang yang terlaknat itu?” Beliau menjawab, “Orang yang buang hajat di jalan manusia atau di tempat berteduhnya mereka.” (HR. Muslim ).
PENGAJARAN HADIS:
- Jangan duduk-duduk/ melepak di tepi jalan, sehingga mengganggu orang lain.
- Jika nak dok tepi jalan juga, Berikan hak jalan iaitu, JAGA PANDANGAN MATA, JANGAN HALANG PERJALANAN ORANG LAIN, JAWAB SALAM, NAMPAK BENDA BAIK, SURUHLAH TAPI JIKA NAMPAK BENDA TAK BAIK, TEGURLAH, CEGAHLAH.
- Banyak pahala orang yang memudahkan jalan orang lain.. seperti membuang duri/ranting di jalan.
- Haram menutup dan memutus jalan bahkan dalam jihad sekalipun, contohnya membuat demonstrasi jalanan dan program-program yang menyusahkan orang lain di jalanan.
- ALLAH LAKNAT orang yang buat kotor di jalan. Jadi, hati-hati bagi sesiapa yang suka buang sampah melalui kenderaan tu ye.
Hebat Islam ni.. sampaikan macam tu nak jaga... jalan pun ada haknya... jadi tunaikan hak jalan.. tapi zaman sekarang orang tak kisah pun kan... sebar-sebarkanlah hadis ni.. sepatutnya kena buat banner hadis ni.. buh kat signboard jalan kan... biar semua orang tahu, faham... Mungkin selama ni orang tak tahu...buat tak kisah... tapi dalam Islam, Nabi s.a.w sebut pasal ni.. jadi, kena la ikut...
Terima kasih, lain kali komen lagi ea... ^_^
P/s: KOMEN YANG MENGANDUNGI LINK/URL AKTIF TIDAK AKAN DIAPPROVE. TQ