GprlGfG6Gpr8TSG8Gfd9GUY7TY==

Motivasi: Kisah Si Pokok Kayu

Sumber: google images
Dalam sebuah perjalanan seorang ayah dengan puteranya, sebatang pohon kayu nan tinggi ternyata menjadi hal yang menarik untuk mereka kaji. Keduanya pun berhenti di bawah rendangnya pohon tersebut.

“Anakku,” ucap sang ayah tiba-tiba. Anak usia belasan tahun ini pun menatap lekat ayahnya. Dengan sapaan seperti itu, sang anak paham kalau ayahnya akan mengucapkan sesuatu yang serius.

“Adakah pelajaran yang bisa kau sampaikan dari sebuah pohon?” lanjut sang ayah sambil tangan kanannya meraih batang pohon di dekatnya.

“Menurutku, pohon bisa jadi tempat berteduh yang nyaman, penyimpan air yang bersih dari kotoran, dan penyeimbang kesejukan udara,” jawab sang anak sambil matanya menanti sebuah kepastian.

“Bagus,” jawab spontan sang ayah. “Tapi, ada hal lain yang menarik untuk kita simak dari sebuah pohon,” tambah sang ayah sambil tiba-tiba wajahnya mendongak ke hujung dahan yang paling atas.

“Perhatikan ujung pepohonan yang kamu lihat. Semuanya tegak lurus ke arah yang sama. Walaupun ia berada di tanah yang miring, pohon akan memaksa dirinya untuk tetap lurus menatap cahaya,” jelas sang ayah.

“Anakku,” ucap sang ayah sambil tiba-tiba tangan kanannya meraih punggung puteranya. “Jadikan dirimu seperti pohon, walau keadaan apa pun, tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran,” ungkap sang ayah begitu berkesan.

Keadaan tanah kehidupan yang kita pijak saat ini, kadang tidak berada pada hamparan luas nan datar. Selalu saja ada keadaan tidak seperti yang kita inginkan. Ada tebing nan curam, ada tanjakan yang melelahkan, ada turunan landai yang melenakan, dan ada lubang-lubang yang muncul di luar dugaan.

Pepohonan, seperti yang diucapkan sang ayah kepada puteranya, selalu memposisikan diri pada kekokohan untuk selalu tegak lurus mengikuti sumber cahaya kebenaran. Walaupun berada di tebing ancaman, tanjakan hambatan dan turunan godaan.

“Jadikan dirimu seperti pohon, walau keadaan apa pun, tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran.”

Sahabat, Jadikan dirimu seperti pohon, walau keadaan apa pun, tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran,” Siapapun Anda, bagaimanapun Anda, dan Dimanapun anda… tetap dan ikutilah cahaya lurus kebenaran… karana bila tidak anda akan tersesat dalam kegelapan. Dan Bila terperangkap dalam gelap, jangan menyalahkan kegelapan, tapi nyalakan lah cahaya walaupun dengan Lilin…
Sumber: SINI

Jadilah seperti ikan di dalam laut, walaupun air masin tetapi ikan tetap tidak masin.
Hidup mesti ada prinsip!
Tetapkan prinsip hidup selaras dengan al-Quran & al-Sunnah. 
Supaya selamat dunia dan akhirat.. insha Allah... 

12Ulasan

  1. Marilah bersama kita semua renungkan... perkongsian yg sungguh baik utk kita semua... subhanallah..

    BalasPadam
  2. perkongsian yg sangat baik kak...betul...walau apa yg kita buat...kena tau baik buruk, halal haram nya sebelum buat keputusan :)

    BalasPadam
  3. perkongsian yang menarik dan bagus maria... thanks for sharing yer dear...

    BalasPadam
  4. jadilah spt pohon dirimba, yg bersaing untuk meneruskan kelangsungan hidup.. jgn jadi spt pohon di dalam pasu, yg mengharapkan siraman manusia untuk meneruskan hidup

    BalasPadam
  5. Pertempuran antara kebenaran (al-Haq) dengan al-Bathil tidak akan pernah berakhir...
    Saat kita menyeru kepada as-Sunnah maka musuh menyeru kepada bid'ah, saat kita menyeru kepada Tauhid maka musuh menyeru kepada kesyirikan, saat kita menyeru kepada jalan yang lurus maka musuh menyeru kepada kesesatan.

    BalasPadam
  6. pekongsiaan yang sungguh baik sekali,.,, suka entri nie

    BalasPadam
  7. Sangat terkesan dgn entry ni.tq sudi share.

    BalasPadam
  8. tersentuh hati dengan kisah ni... apapun pilih la jalan hidup seperti pohon ini :)

    BalasPadam
  9. bagus perkongsian ini.. jadilah diri kita sendiri yang terbaik..

    BalasPadam

Terima kasih, lain kali komen lagi ea... ^_^
P/s: KOMEN YANG MENGANDUNGI LINK/URL AKTIF TIDAK AKAN DIAPPROVE. TQ